GP Ansor terus Melawan Radikalisme (Bagian 1)
Kemarin (12/1) rombongan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Dalam kunjungannya ini, GP Ansor yang dikawal langsung oleh Ketua Umumnya, Yaqut Cholil Qoumas. GP Ansor hendak memberikan informasi kepada Presiden terkait dengan situasi politik terkini dan gerak-gerik kelompok Islam radikal di beberapa daerah, terutama di Jawa Barat dan Riau. GP Ansor betul-betul berkomitmen untuk terus menyasar dan melawan radikalisme yang membahayakan negeri ini.
Selain korupsi, radikalisme adalah persoalan kemanusiaan yang paling membahayakan negeri ini. Radikalisme yang berkembang di Indonesia sangat muslihat karena dibungkus dengan kemasan agama. Jadi nyaris GP Ansor akan menghadapi sesama Muslim dan karena itulah mengapa kemudian GP Ansor sering kali disalahpahami. GP Ansor dituding sebagai perusak persaudaraan sesama Muslim. Lalu muncullah pertanyaan sinis yang biasanya ditujukan kepada GP Ansor: mengapa GP Ansor bersahabat baik dengan non Muslim tapi memusuhi sesama Muslim sendiri?
Di sini saya perlu menegaskan bahwa kita harus memahami konsep dasar bangsa ini. Kita harus selalu berpijak pada kesepakatan bahwa NKRI bukanlah negara-agama melainkan negara-bangsa. Kita punya titik temu agama-agama dan ragam perbedaan lainnya yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Siapapun dan kelompok manapun, mereka mengaku bergama Islam sekalipun, tetapi kemudian melabrak kesepakatan bersama tersebut (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika), maka akan berhadapan dengan GP Ansor. GP Ansor mempunyai amanah untuk menjaga keutuhan bangsa ini sebagai PBNU.
Ormas politik sejenis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), termasuk salah satu pentolannya Felix Siauw dan berbagai Ormas Islam radikal lainnya, harus kita lawan. Asalkan tahu saja, HTI, Felix Siauw dan umumnya Ormas Islam radikal tidak mengakui (mungkin juga tidak menyadari) bahwa mereka pelaku radikalisme selama ini. Tidak aneh jika kemudian Felix Siauw dan para pengikutnya justru akan berbalik menuding bahwa GP Ansor adalah Ormas yang radikal yang menzalimi sesama Muslim. Saudara-saudara kita yang masuk dalam kelompok Islam radikal ini memang punya kemampuan 'ngeles' dan memutar-balikkan fakta yang luar biasa.
Wallaahu a'lam
Mamang M Haerudin (Aa)
Pesantren Bersama Al-Insaaniyyah, 12 Januari 2019, 05.52 WIB
0 comments :
Post a Comment